Selasa, 15 Desember 2009

Gelora 10 Nov Tambaksari di pertahankan

Pemerintah Kota Surabaya memastikan tidak akan menjual fasilitas olahraga bersejarah Stadion Gelora 10 Nopember Tambaksari kendati proyek pembangunan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) tuntas dan dioperasikan pada 2010.

Penegasan itu disampaikan Wali Kota Surabaya Bambang Dwi Hartono saat menghadiri launching tim Persebaya untuk Liga Super Indonesia musim 2009/2010 di Stadion Tambaksari Surabaya, Minggu (27/9).

Ia menegaskan Pemkot Surabaya telah menetapkan Stadion Tambaksari yang dibangun pada akhir 1960-an untuk kegiatan Pekan Olahraga Nasional (PON) VII sebagai salah satu bangunan cagar budaya yang harus dilestarikan dan dipertahankan keberadaannya.

"Karena itu, sampai kapanpun bangunan Stadion Tambaksari akan tetap berdiri dan tidak akan pernah ditukar guling untuk proyek lain," tegasnya.

Bambang DH mengemukakan hal itu, menanggapi munculnya tudingan dan sinyalemen dari sejumlah pihak, yang mengkhawatirkan dijualnya lahan stadion markas klub Persebaya itu, untuk kepentingan bisnis atau lainnya.

"Pemkot Surabaya telah membuktikan bisa membangun fasilitas stadion bertaraf internasional, tanpa harus menjual Stadion Tambaksari," ujar wali kota.

Proyek Stadion GBT di areal Surabaya Sport Center (SSC) di kawasan Surabaya barat, rencananya diresmikan pada 31 Mei 2010 atau bertepatan dengan hari jadi Kota Surabaya.

Saat ini, pembangunan stadion yang dilengkapi lintasan atletik berstandar internasional itu, sudah mencapai 70 persen lebih.

Untuk pengadaan rumput lapangan sepak bola, Pemkot Surabaya mendatangkan langsung dari Belanda. Sementara lintasan atletik menggunakan bahan dari Jerman.

"Saya bisa jamin kalau kualitas lapangan Stadion Gelora Bung Tomo akan lebih baik dibanding yang dimiliki Stadion Gelora Bung Karno Jakarta," tambah Bambang DH.

Menurut rencana, klub Persebaya Surabaya menggunakan Stadion GBT sebagai home base baru untuk kompetisi Liga Super musim berikutnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar